Tuesday, July 14, 2009

Iman Tidak Dapat Diwarisi....


Kita pernah mendengar dendangan nasyid yang mengatakan "Iman itu tidak dapat diwarisi....".

Sejahat-jahat bapa, dia tidak ingin melihat anaknya juga menjadi sepertinya. Dia ingin melihat anaknya lebih baik dari dirinya. Apatah lagi, bapa yang soleh! Sudah tentu, dia ingin anaknya lebih soleh dan beriman lebih teguh darinya.

Bapa yang baik, amat prihatin dan sangat peka dengan ayat Allah yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tahrim; 6)

Bapa yang soleh cuba mendidik anak-anaknya menjadi insan yang cemerlang di dunia dan di akhirat. Namun hasrat bapa tidak semestinya tercapai...

Si anak pula, kadang-kadang kurang sedar hakikat ini sehinggalah dia pula menjadi bapa.

Namun, si bapa tidak pernah berputus asa. Kita pernah mendengar cerita Nabi Allah Noh menyeru kepada anaknya yang kafir supaya menaiki kapal bersamanya semasa banjir besar. Tetapi anaknya menjawab, nun di sana ada puncak bukit akan ku daki, mudah-mudahan terlepas dari bencana. Dan kita ketahui kesudahannya...

Begitu sayangnya, ayah kepada anak. Tetapi anak lupa diri, dari mana asal usulnya...

Rabbana hab lana min azwajina wa dhurriyyaatina qurrata a`yunin wa ij`alna li al-muttaqena imama. [Our Lord, grant us in our spouses and our children the joy of our eyes, and make us models for people who are righteous].

No comments:

Post a Comment